On-Premise Vs Cloud
Semakin mudah orang mendapatkan informasi melalui internet di masa sekarang ini. Semakin banyak orang yang mengerti pentingnya suatu perusahaan memiliki sebuah system. Sebuah system yang tidak hanya bertujuan untuk bisa menyimpan data secara terintegrasi antara bagian yang satu dengan yang lain, tapi juga sebuah system yang mampu membantu penggunanya untuk melakukan analisa.
Namun system tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada dukungan infrastruktur yang baik dan bisa diandalkan agar system bisa berjalan dengan lancar.
Dan sekarang, semakin banyak orang yang sudah mendengar istilah "Cloud", namun masih sedikit yang pernah mendengar istilah "On-Premise".
Apa itu On-Premise?
Dari sisi infrastruktur / hardware , pengertian "On-Premise" atau sering disingkat menjadi "On-Prem" adalah istilah untuk menyatakan bahwa perusahaan memiliki server fisik, yang mana server tersebut bisa diletakkan di salah satu lokasi / gedung. Baik itu di salah satu ruangan gedung kantor perusahaan atau diletakkan di data center (Co-Location)
Sementara jika dilihat dari kacamata system, pengertian "On-Premise" adalah istilah untuk menyatakan bahwa suatu system adalah milik perusahaan. Dalam hal lisensi SAP Business One, On-Premise license berarti perusahaan membeli dan memiliki lisensi system SAP Business One untuk digunakan untuk kegiatan operational.
Apa itu Cloud?
Sementara untuk "Cloud" (ada yang menyebut sebagai "Komputasi Awan" atau "Cloud Computing") secara infrastruktur, merujuk pada infrastruktur yang disiapkan oleh pihak ketiga secara virtual dan online. Sehingga perusahaan membutuhkan jaringan internet untuk bisa mengakses infrastruktur tersebut.
Sekarang, hampir semua orang pasti sebenarnya sudah menggunakan jasa cloud. Cloud services yang paling banyak digunakan oleh khalayak umum saat ini adalah email. Email (sebagai contoh Gmail) adalah salah satu bentuk penggunaan cloud dalam kehidupan sehari-hari.
Kita sebagai pengguna tidak tahu dimana letak atau lokasi server Gmail, dimana data-data email kita disimpan. Yang kita tahu pasti, kita bisa mengakses data kita secara online dan realtime.
Pada umumnya, pihak ketiga penyedia jasa infrastuktur cloud dikenal juga sebagai Cloud Service Provider. Beberapa vendor skala international yang menyediakan infrastruktur cloud ini antara lain:
- Microsoft dengan product nya Azure
- Amazon dengan product nya AWS (Amazon Web Service)
- Google dengan product nya GCP (Google Cloud Platform)
- Huawei dengan product nya Huawei Cloud
- Alibaba dengan product nya Alibaba Cloud (atau terkadang disingkat Ali Cloud)
Kunci Perbedaan
Ada beberapa hal yang menjadi kunci utama perbedaan antara on-premise dan cloud, yang patut dipertimbangkan dalam menentukan model apa yang ingin kita pergunakan dalam perusahaan.
On Cloud |
On Premise |
|
---|---|---|
Penempatan | Server berada di dalam lingkup jaringan internal perusahaan | Server yang di host oleh Cloud Service Provider dengan menggunakan teknologi virtualisasi terkini |
Biaya | Dibayar penuh di depan | Dibayar bulanan selama digunakan |
Kepemilikan | Milik Sendiri | Sewa |
Kontrol dan Keamanan | Data di simpan dan di control secara penuh di server milik sendiri | Data tersimpan di resources milik Cloud Service Provider |
Skalabilitas | Butuh waktu dan ketersediaan hardware untuk melakukan upgrade | Upgrade dapat dilakukan secara cepat dan mudah |
Pemeliharaan | Butuh perhatian khusus untuk pemeliharaan di sisi hardware & infrastruktur | Pemeliharaan dari sisi hardware & infrastruktur dilakukan oleh penyedia jasa cloud |
Akses | Jaringan internet hanya dibutuhkan jika perlu mengakses data dari luar jaringan | Dibutuhkan jaringan internet untuk mengakses data di server |
Keputusan untuk memilih menggunakan on-premise atau cloud dikembalikan ke kebutuhan dan kebijakan masing-masing perusahaan. Biasanya yang menjadi faktor penentu utama adalah skalabilitas, ketersediaan jaringan internet (akses) dan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam memutuskan penggunaan model on-premise atau cloud.